IMM FISIPOL UMY Inisiasi LESTARI DESA Guwosari: Upaya Konkret Menjaga Warisan Budaya Lokal
Bantul, Guwosari – Upaya melestarikan kearifan tradisi Guwosari kembali diperkuat lewat kegiatan LESTARI DESA (Lestarikan Tradisi Budaya Desa) yang digelar di Balai Desa Guwosari pada Senin (8/9/2025). Program yang diinisiasi oleh PPK Ormawa IMM FISIPOL Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menggandeng Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul dengan mengusung tema “Budaya Lestari, Desa Mandiri.” Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Ki Kasidi Hadiprayitno, M.Hum—Guru Besar ISI Yogyakarta sekaligus Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul. Kehadiran pegiat seni, komunitas budaya, akademisi, hingga perangkat desa menandai tingginya perhatian masyarakat terhadap masa depan budaya Guwosari.
Acara diawali sambutan Atha Pramuditha, Bendahara Umum PPKO IMM, yang menegaskan potensi budaya Guwosari perlu dikelola dengan baik agar menjadi identitas kebanggaan desa. Dilanjutkan oleh Muhammad Rendy Setiawan, Ketua Umum IMM FISIPOL UMY, yang menyampaikan bahwa program ini bukan hanya ruang pamer budaya, tetapi juga sarana memperkenalkan tradisi Guwosari hingga skala nasional bahkan internasional.
Apresiasi juga datang dari H. Juremi, S.Sos, Ketua Pengelola Desa Budaya Guwosari, yang berharap tindak lanjut program benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata. Yudi Susanto, A.Md, perwakilan Kalurahan Guwosari, menambahkan bahwa inisiatif ini berpotensi mendukung terwujudnya desa wisata berbasis budaya secara berkelanjutan.
Strategi Pelestarian dan Diskusi Interaktif
Dalam sesi materi, Prof. Ki Kasidi memaparkan pentingnya strategi pengelolaan budaya, mulai dari pemetaan potensi seni, penyusunan kalender kegiatan tahunan, hingga event berbasis komunitas. Menurutnya, dokumentasi yang sistematis akan menjadi modal penting agar tradisi desa tak hanya terjaga, tetapi juga memiliki daya tawar di tingkat nasional hingga internasional.
Sesi berikutnya menghadirkan rembug budaya yang melibatkan komunitas seni, pemuda, UMKM, dan masyarakat. Diskusi berlangsung hangat dengan topik seputar regenerasi seniman, promosi digital, serta pengembangan paket wisata terpadu yang menggabungkan seni, ekonomi, dan potensi desa. Nur Hidayad, S.E., Sekretaris Desa Guwosari, turut merespons langsung aspirasi peserta.
Rencana Tindak Lanjut
Sebagai hasil kegiatan, panitia menyusun beberapa poin Rencana Tindak Lanjut (RTL). Di antaranya: pembangunan database budaya Guwosari, pembuatan katalog wisata budaya yang terintegrasi dengan UMKM lokal, serta penetapan kalender budaya tahunan sebagai panduan promosi dan pengembangan pariwisata.
Penutup
Melalui LESTARI DESA, Desa Guwosari semakin memantapkan diri sebagai desa yang tidak hanya mampu menjaga tradisi, tetapi juga mengelolanya secara modern dan produktif. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, komunitas budaya, dan masyarakat menjadi bukti bahwa warisan budaya bisa diwariskan sekaligus memberi nilai tambah ekonomi, memperkuat citra Guwosari sebagai Desa Mandiri Budaya.